Rabu, 30 November 2011

RESUME PERTEMUAN 3

Sistem Berbasis Aturan
Pendahuluan
 
Sistem berbasis aturan (rule-based system) menggunakan Modus Ponens sebagai dasar untuk memanipulasi aturan, yaitu:

fakta A benar, dan

operasi A → B benar,

maka fakta B adalah benar


proses penyelesaian masalah pada sistem berbasis aturan adalah menciptakan sederet fakta-fakta baru yang 
merupakan hasil dari sederetan proses inferensi sehingga membentuk semacam jalur antara definisi
masalah menuju pada solusi masalah. Deretan proses inferensi tersebut
adalah inference chain.

Sebagai contoh, sebuah sistem peramal cuaca dibangun dengan sistem berbasis pengetahuan untuk mengetahui keadaan cuaca pada 12 sampai
24 jam ke depan.

RULE 1: IF suhu udara sekitar di atas 32o C

THEN cuaca adalah panas

RULE 2: IF kelembaban udara relatif di atas 65%

THEN udara sangat lembab

RULE 3: IF cuaca panas dan udara sangat lembab

THEN sangat mungkin terjadi badai
 

• Jika hanya rule 1 (tanpa rule 2 dan rule 3), sistem berbasis pengetahuan tidak berarti apa2.

• Karena itu sebuah sistem berbasis pengetahuan harus terdiri ata sekelompok aturan yang membentuk rangakaian aturan rule chain.

• Fakta didefisinikan sebagai statemen yang dianggap benar. Contoh:

Suhu udara di sekitar adalah 35o C dan kelembaban udara relatif 70% adalah fakta.

• Maka proses inferensi melihat fakta-fakta dari premis pada Rule 1

dan Rule 2 sebagai dasar untuk menghasilkan fakta baru: Cuaca panas dan Udara lembab.

• Selanjutnya proses inferensi melihat bahwa kedua fakta ini sesuai dengan premis pada Rule 3, maka akan dihasilkan fakta baru lagi: Sangat mungkin terjadi badai.

Proses Reasoning

• Proses reasoning dari sebuah sistem berbasis aturan adalah tahapa proses mulai dari sekumpulan fakta menuju solusi, jawaban dan kesimpulan.

• Terdapat dua macam cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu kesimpulan, yaitu:

– Forward Chaining (data driven): kesimpulan dihasilkan dari seperangkat data yang diketahui.

– Backward Chaining (goal driven): memilih beberapa kesimpulan yang mungkin dan mencoba membuktikan kesimpulan tersebut dari bukti-bukti yang ada.

Forward Reasoning

Dalam forward reasoning, proses inferensi dimulai dari seperangkat data yang ada menuju ke kesimpulan. Pada proses ini akan dilakukan pengecekan terhadap setiap rule untuk melihat apakah data yang sedang diobservasi tersebut memenuhi premis dari rule tersebut. Apabila memenuhi, maka rule akan dieksekusi untuk menghasilkan fakta baru yang mungkin akan digunakan oleh rule yang lain. Proses pengecekan rule ini disebut
sebagai rule interpretation. Pada sistem berbasis pengetahuan, rule interpretation (interpretasi rule) dilakukan oleh inference engine.

Backward Reasoning

Mekanisme inferensi pada backward reasoning berbeda dengan forward
reasoning. Walaupun kedua proses melibatkan pengujian terhadap
masing-masing rule, backward reasoning mulai dari konklusi yang diharapkan
menuju fakta-fakta yang mendukung konklusi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar